JAKARTA – Departemen Sosial (Depsos) terus mengejar penilaian wajar tanpa pengecualian dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Upaya yang dilakukan, yakni setiap tahun berusaha maksimal memperkuat personel dengan menambah pegawai negeri sipil (PNS) berkualifikasi akuntan. Dengan demikian, di masa mendatang, setiap unit minimal memiliki dua tenaga akuntan. Fakta sekarang, tidak setiap unit kerja punya pegawai berkualifikasi akuntan sehingga laporan keuangan Depsos belum seratus persen sesuai standar pengelolaan keuangan negara. Namun, dari tahun ke tahun laporan keuangan departemen ini terus membaik.

Tahun 2006 laporan keuangan kita mendapat penilaian dtsdaxmer, 2007 meningkat menjadi wajar dengan pengecualian. Kita harapkan 2008 meningkat wajar tanpa pengecualian. Namun, tampaknya masih berat, sehingga paling tidak laporan keuangan 2008 sama seperti tahun sebelumnya.

Untuk mencapai penilaian wajar tanpa pengecualian itu Menteri Sosial (Bachtiar Chamsyah–/?ed) memerintahkan agar setiap tahun menambah pegawai akutan di setiap unit,” ujar Inspektur Jenderal (Irjen) Depsos, Maman Supriatman. kepada wartawan usai melantik pejabat eselon FV di lingkungan Depsos. Kamis (12/3).

Di Biro Keuangan yang memiliki tugas pokok danfungsi (tupoksi) membuat laporan keuangan, jumlah akuntannya bisa dihitung dengan jari Sebab, tidak banyak orang yang berminat menekuni akuntansi di Depsos. “Namun sekarang, setelah ada reformasi, termasuk penyusunan laporan keuangan, pegawai akuntan sangat diperlukan,” kata Maman menegaskan.

Menurut Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Depsos, Armay SH, MHum, ada 7 orang pejabat eselon IV di lingkungan Inspektorat Jenderal. 45 orang pejabat fungsional, orientasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi 2008 sebanyak 124 orang dari umum, dan 53 CPNS honorer di kantor Depsos pusat dilantik.

(Suara Karya)