
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) meraih penghargaan dari Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN) kategori instansi pemerintah/lembaga dengan pengembangan Geographic Information System (GIS) dan Remote Sensing (Penginderaan Jauh/RS). Penghargaan diberikan oleh Ketua MAPIN, Ketut Wikantika, kepada Sekretaris Jenderal BPK RI, Dharma Bhakti, di Aula Timur, Kampus ITB, Bandung (10/12). Acara ini menjadi bagian dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan XVII (PIT XVII) dengan tema “Kebijakan dan Trend Teknologi Penginderaan Jauh dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan”.
Selain kategori instansi pemerintah/lembaga, penghargaan ini juga diberikan untuk dua kategori lain, yaitu: instansi pendidikan (Universitas Diponegoro) dan perusahaan swasta (Barista Geoinformatik). BPK RI dinilai telah berhasil memperkenalkan dan mengembangkan penggunaan GIS dan RS dalam pemeriksaannya. Hal ini dimulai dengan keterlibatan BPK RI dalam program pilot study on the use of GIS for audit of disaster-related aid dalam rangka International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) Task Force on The Accountability and Audit of Disaster Related Aid (AADRA) dan pemanfaatan/pengembangan di bidang pemeriksaan kehutanan. Saat ini teknologi tersebut digunakan untuk pemeriksaan di bidang kehutanan dan diharapkan ke depannya dapat digunakan di bidang lain, seperti pertambangan, dan sebagainya