
JAKARTA, Humas BPK – Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Isma Yatun menjadi pembicara tamu pada IDI SAI PMF Webinar on Building SAI Capacity through SAI PMF yang dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2022 secara virtual. Kegiatan yang diselenggarakan oleh INTOSAI Development Initiative (IDI) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran komunitas SAI dan multi-stakeholder mengenai Supreme Audit Institution Peformance Measurement Framework (SAI PMF), dengan target peserta pimpinan/ketua SAI, lembaga donor, dan organisasi internasional yang terkait.
Webinar yang dihadiri oleh sekitar 122 partisipan dari 35 SAI dan organisasi internasional ini, dibuka oleh Ole Hoem, Deputy Director General IDI. Dalam sambutannya, Ole Hoem berharap bahwa dari kegiatan ini dapat meningkatkan minat SAI untuk menggunakan SAI PMF untuk self-assessment organisasi mereka.
Salah satu dari sesi webinar ini juga menjelaskan mengenai SAI PMF oleh Tim IDI, Brighton Nyanga, Nila Eka Putri, dan Nino Tsintsadze. SAI PMF merupakan sebuah kerangka evaluasi kinerja SAI yang bersifat holistik dan berbasis bukti dukung. Oleh karena itu, SAI PMF merupakan perangkat penilaian yang penting dalam mengindentifikasi kekuatan dan area peningkatan dalam suatu organisasi. Dijelaskan juga mengenai proses dan pendekatan dalam menggunakan SAI PMF, serta pemanfaatan hasil assessment bagi SAI.
Webinar dilanjutkan dengan sesi berbagi pengalaman dari sisi SAI yang diwakili oleh Ketua BPK dan dari organisasi donor oleh Natalie Bertsch dari SECO. BPK diundang sebagai guest speaker karena BPK telah berpengalaman dan berhasil dalam menerapkan SAI PMF dalam assessment kinerjanya. Pada kesempatan ini, Ketua BPK menjelaskan mengenai organisasi dan tata kelola di BPK untuk memberikan pemahaman tentang BPK, serta bagaimana BPK mengenal dan mempelajari SAI PMF.
Pada sesi berbagi pengalaman ini, Ketua BPK juga memaparkan bagaimana implementasi SAI PMF di BPK menggunakan dua pendekatan, melalui pendekatan self-assessment, untuk mengetahui kekuatan, kekurangan dan kebutuhan pengembangan kapasitas BPK dan pendekatan peer-review, untuk meyakinkan hasil dari self-assessment tersebut. Selain itu, BPK juga menganggap bahwa SAI PMF dapat menjadi tool yang bermanfaat dalam menyusun Rencana Strategis.
Isma Yatun juga menyampaikan bahwa faktor-faktor pendukung suksesnya pelaksanaan SAI PMF di BPK antara lain adalah karena komitmen dan dukungan dari Badan dan manajemen, partisipasi aktif dan komunikasi efektif, ketersedian dan kemudahan akses data, kompetensi tim serta dukungan dari IDI dan stakeholders lainnya. Pada akhir presentasinya, Isma Yatun kembali mempromosikan bahwa SAI PMF merupakan sebuah alat yang komprehensif yang dapat meningkatkan nilai-nilai SAI, manfaat bagi stakeholder dan dapat membuat perbedaan bagi kehidupan masyarakat.